PW PII SUL-SEL
Oleh : Ashwin Pulungan
Dari Buku  ”Ber-Iman Tanpa Rasa Takut” (Faith Without Fear: A Challenge to Islam Today) Suatu Buku Yang Penuh Dengan Penghinaan Kepada Rasulullah Muhammad SAW serta menghina Al Qur’an.
134595535669672482
Irshad Manji selalu berkomunikasi dengan Salman Rushdie dan IM banyak mendapatkan masukan dari Salman Rushdie si-Musuh Islam ini. Betapa akrabnya mereka berdua (Foto : dari web IM.com)
Bab 1 - Kenapa Aku Menjadi Muslim Refusenik ? Halaman 10
“Di kelas-kelas hari Sabtuku, aku didoktrin: Kalau kau orang yang beriman, kau jangan berpikir. Kalau kau berpikir, maka kau bukan orang yang beriman.” (Irshad Manji)
Jawaban :
Irsyad Manji pada waktu kecil mengikuti pengajian dari sosok pegajar//ustazd yang kurang ilmu sehingga ketakutan dengan berpikir dan pola pikir (Sangat bertentangan dengan ajaran Islam yang mengutamakam akal bagi setiap muslim).
  1. Dalam Islam tidak dikenal sama sekali istilah Muslim Refusenik. (Muslim Refusenik adalah berasal dari kaum Yahudi Soviet yang memperjuangkan kebebasan ber-agama dan kebebasan pribadi). Itu merupakan karangan kelompok Irshad Manji serta kelompok dibelakangnya. Oleh karena itu informasi tentang Islam diputar balikkan tanpa dasar yang kuat dan tujuan mereka adalah untuk menghancurkan Islam serta mempengaruhi dengan mudah orang-orang Islam yang awam tentang Islam.
  2. Justru ummat Islam dianjurkan sering bertanya dan menggunakan akal dalam ber-Islam (makanya dalam Islam ada konsep pengajian dan pengkajian). Segala apapun tentang Islam bisa ditanyakan, apakah itu yang tiga dimensi atau yang ghaib. Islam mengajarkan bahwa orang yang berpikir adalah orang yang ber-Iman.
  3. Firman dalam Al Qur’an mengatakan bahwa Al Qur’an hanya untuk orang yang berakal dan berpikir, dari banyak ayat diantaranya salah satu ayat tercantum dalam :
QS. 2:269 :
“Allah meng-anugrahkan Al Hikmah (kefahaman yang dalam tentang Al Qur’an dan As Sunnah) kepada siapa yang Dia kehendaki. Dan barangsiapa yang dianugrahi Al Hikmah itu, ia benar-benar telah dianugrahi karunia yang banyak. Dan hanya orang-orang yang berakallah yang dapat mengambil pelajaran (dari Firman Allah)”.
Buku IM Halaman 7 Judul Surat terbuka
“Aku mendengar dari seorang teman Saudiku bahwa “polisi agama” di negerinya menangkap perempuan yang memakai warna merah pada hari Valentine. Lalu aku berpikir: Sejak kapan Tuhan Yang Maha Pengasih melarang hamba-Nya berbahagia-atau bersenang-senang? * Aku mendengar berita tentang korban perkosaan yang dihukum rajam karena tuduhan zina. Kemudian aku bertanya-tanya: Bagaimana mungkin massa yang kritis di antara kaum muslim kita tetap bungkam mengetahui hal itu ?
Jawaban :
Disini IM menyatakan untuk membolehkan perzinahan dalam perayaan Valentine, seraya boleh berzina sebebasnya dan bersenang-senang dalam kemaksiatan. Hal ini sangat bertentangan dan terkutuk dalam ajaran Islam. Banyak fatwa dari ummat Islam dunia yang menegaskan bahwa mengikuti hari Valentine dilarang, karena bertentangan dengan nilai-nilai Islam.
Halaman 8 :
“Anda mungkin bertanya-tanya, aku ini siapa, kok berani bicara seperti ini. Aku adalah Muslim Refusenik. Itu tidak berarti aku menolak menjadi seorang muslim. Itu berarti aku menolak untuk bergabung dengan pasukan “robot” yang mudah dimobilisasi secara otomatis untuk melakukan tindakan atas nama Allah. Aku mengambil istilah ini dari kelompok refusenik permulaan: kaum Yahudi Soviet yang memperjuangkan kebebasan beragama dan kebebasan pribadi”.
Jawaban :
IM ingin menyatakan bahwa banyak ummat Islam hanya sebagai Robot yang dimobilisasi melakukan tindakan atas nama Allah SWT. Ummat Islam adalah ummat yang tidak pernah berpikir seperti diri IM. Inilah ketololan dan kedunguan IM menyerang ummat Islam tanpa referensi yang kuat dan hanya mengikuti emosi perasaannya saja dalam misi jangka panjang penghancuran Islam. Ajaran Islam adalah ajaran yang sudah lama dijalankan secara ilmiah, demokratis, segala sesuatu yang penting selalu diputuskan secara musyawarah dan mufakat.
Halaman 17 :
“Pertanyaan-pertanyaanku-”Bacalah Al-Quran”-menjadi hambar dan tanpa makna sebagaimana kucelnya rambutku yang tertutup oleh jilbab. Seiring waktu, jawaban “Bacalah Al-Quran” memicu lebih banyak pertanyaan: Kenapa aku harus belajar dan membaca aksara Arab jika kegiatan itu tidak memberi makna praktis dan tidak menyentuh getar emosi sama sekali? Kenapa kita harus mencurigai setiap terjemahan Al-Quran dalam bahasa Inggris sebagai sesuatu yang mereduksi makna teks aslinya ?”
Jawaban :
IM adalah orang yang didesign untuk memusuhi Islam dari dalam, tentulah dia akan hambar dan tidak antusias untuk membaca sebagaimana hatinya tertutup seperti kucelnya rambut IM tanpa jilbab. Disini IM sangat membenci Jilbab dengan mengatakan seperti rambutnya yang menjadi kucel karena Jibab. Tidakkah kucel itu hubungan eratnya dengan rajin merawat diri ?. Selanjutnya IM berharap kuat agar Al Qur’an diganti menjadi hanya dalam bahasa Inggris atau dalam bahasa masyarakat dunia lainnya saja tanpa memakai teks huruf Al Qur’an lagi dan itu tidak akan mereduksi makna Firman itu sendiri. IM disini menihilisasi adanya Al Qur’an bersama Tafsirnya dalam beberapa bahasa dunia yang telah lama ada. IM ingin agar tulisan Al Qur’an dihilangkan saja dan diganti dengan tulisan masyarakat dunia setempat. Inilah ketakutan musuh Islam selama ini, bahwa Al Qur’an masih istiqomah memakai tulisan dan bahasa aslinya sejak zaman Rasulullah SAW dan bila ada yang merubahnya bahkan segaris nun-pun, tetap akan ketahuan (akan dikoreksi oleh para penghafal Al Qur’an). Disini Irshad Manji ingin memaksakan buku yang dibuat oleh mereka sendiri yang akan mereka kuatkan bahwa itu adalah Al Qur’an juga. Buku itu adalah “Qur’an A Reformist Translation” setebal 682 halaman itu dan dicetak sejak 2007-2011, kata“Allah” semuanya diganti dengan “God”. Pada halaman 17 ini kita bisa menarik benang merah yang pasti bahwa ada keterkaitan sangat erat antara pengorbitan Irshad Manji dengan buku tafsir reformasi versi Qur’an A Reformist Translation”.
Halaman 19 :
“Setahun setelah aku membeli Al-Quran berbahasa Inggris, Mr. Khaki dan aku menghadapi jalan buntu. Tidak ada satu hal pun yang telah kubaca sampai sejauh ini, yang meyakinkanku tentang adanya konspirasi kaum Yahudi. Kuakui, waktu satu tahun sama sekali tidak cukup untuk mencerna Al-Quran, apalagi di usia empat belas tahun. Masih banyak proses pendewasaan mental yang harus kulalui. Aku tidak dapat melupakan begitu saja ceramah anti-Semit yang agresif dari Mr. Khaki. Memangnya aku ini siapa sehingga bisa memutuskan apakah dia penuh omong kosong atau tidak, sebelum aku memiliki semua buktinya? Karena itu, aku menantang dia untuk memberikan bukti-bukti adanya persekongkolan kaum Yahudi. Jawabannya adalah sebuah ultimatum: Kamu percaya atau keluar dari sini! Dan kalau kamu keluar dari sini, keluarlah untuk selama-lamanya”.
Jawaban :
IM disini berupaya menjilat dan memuji kaum Yahudi yang Freemason yang Zionis-illuminati dan dia tidak menemukan tentang konspirasi (padahal konspirasi itu adalah nyata ada dan telah banyak korban jiwa). IM disini dimanfaatkan oleh Zionis untuk menutupi kebusukan mereka terhadap masyarakat dunia. IM menghina ustadz bernama Mr.Khaki (kebenaran nama itu dan keberadaannya diragukan). Bagaimana mungkin IM yang masih berumur 14 tahun ingin menguasai pemahaman tentang Al Qur’an secara dalam ? Apalagi IM (14 tahun) sudah bertanya tentang konspirasi Yahudi yang ingin dia buktikan didalam Al Qur’an ? Dan ini dia pertanyakan kepada Mr.Khaki. Benarkah IM yang saat itu 14 tahun diusir oleh Mr. Khaki hanya dengan mempertanyakan tentang konspirasi Yahudi ? IM disini sangat mengada-ada dan mengarang kosong.
Halaman 26 :
“Pertanyaan pertama adalah, “Bagaimana Anda bisa membuat Islam mampu menerima Homoseksualitas ?” Secara terbuka, kunyatakan diriku sebagai seorang lesbian. Aku memilih untuk “mengakuinya kepada dunia luar”. Karena, setelah menjadi dewasa dalam rumah tangga yang penuh penderitaan, di bawah kekuasaan Ayah yang sewenang-wenang, aku tidak akan menentang cinta suka-sama-suka yang menawarkan kegembiraan sebagai orang dewasa. Aku bertemu kekasih pertamaku pada usia dua puluhan. Beberapa minggu kemudian, aku menceritakan hubunganku dengannya kepada Ibu. Dia merespons dengan bijak, seperti biasanya. Sehingga, pertanyaan apakah aku bisa menjadi seorang muslim dan seorang lesbian pada saat yang bersamaan hampir tidak menggangguku sama sekali. Yang itu adalah agama.Yang ini adalah kebahagiaan. Aku tahu mana yang lebih kubutuhkan”.
Jawaban :
IM menginginkan agar homoseksualitas bisa diterima oleh Islam dan itu wajar sebagai ajaran agama Islam. Inilah bentuk upaya jahat merusak Islam dari dalam seraya mengaku-aku IM beragama Islam dan muslimah sejati. Padahal IM adalah orang yang diorbitkan kelompok musuh Islam dengan membuat beraneka buku-buku versi Islam padahal itu sangat menyesatkan. Bahkan IM ingin menghalalkan perzinahan serta lesbianism-homonism dan itu adalah agama Islam katanya. Jelas sekali pemikirannya sangat kuat untuk menihilkan Al Qur’an dan melawan Firman Allah SWT. Dalam kalimat ini, bisa dipastikan IM termasuk boneka yang dibuat musuh-musuh Islam untuk mengaburkan ajaran Islam yang sebenarnya. IM termasuk juga dalam grand design Islamophobia yang terjadi saat ini. Untuk menghancurkan Islam hancurkan-lah Islam dari dalam dan sekaligus hancurkan juga Al Qur’an-nya. Kalau ini bisa sukses dilakukan oleh musuh Islam, maka akan bisa padamlah Islam dimuka bumi ini. Ini merupakan imajinasi para musuh-musuh Islam (para manusia setan mau melawan Allah SWT).
Halaman 29 :
“…Al-Quran menasihati umat Yahudi dan Nasrani untuk tetap tenang. Tidak ada yang perlu mereka ‘takutkan atau sesalkan’ selama mereka tetap setia pada kitab suci mereka. Tetapi di sisi lain, Al-Quran secara terang-terangan menegaskan bahwa Islamlah satu-satunya ‘keyakinan yang benar’. Aneh, bukan…?” (Irshad Manji)
Jawaban :
Apanya yang aneh ? IM kembali menghujat Al Qur’an dengan mengatakan “aneh bahwa Islam dengan Al Qur’an mengaku sendiri sebagai satu-satunya keyakinan yang paling benar didunia”. Tentu saja, semua agama atau idiologi lainnya menyatakan bahwa merekalah yang paling benar. Tidakkah IM juga mengetahui bahwa agama Kristen, Hindu, Budha dan Yahudi juga menyatakan hal kebenaran yang paling benar sendiri pada masing-masing agama-nya ? Tidak bolehkah Islam bersama Al Qur’an menyatakan bahwa “Inilah Kitab dan Agama yang hanya diridhoi oleh Allah SWT. dan itu di-Firmankan sendiri oleh Allah SWT didalam Al Qur’an” ? Seperti surat QS Ali Imran (3:19, 85).
Inilah bukti nyata bahwa tantangan ummat Islam semakin lanjut umur bumi, semakin banyak serta beraneka tantangan ummat Islam. Sudah saatnya seluruh ummat Islam menjadikan ini semua sebagai kekuatan motivasi membangun ukhuwah Islamiyah, menggalang persatuan dan kesatuan ummat Islam pada regional maupun Internasional. Oleh karena itu, seluruh rakyat Indonesia yang mayoritas Islam, memilih pemimpin muslim yang adil, anti korupsi dengan perbuatan, sayang kepada ummat dan seluruh rakyat serta yang terpenting pemimpin Indonesia bukanlah kacung-boneka dari bangsa asing sebagai musuh Islam. (Ashwin Pulungan)
Salam, mari bersama untuk tidak mudah dibohongi oleh para pemikir asing yang berpengetahuan Islam secara sangat dangkal.
PW PII SUL-SEL
Setelah melaksanakan Ibadah puasa pengurus PW PII SUL-SEL dan PD PII Metro Makassar mengadakan silaturahmi bersama di rumah salah satu keluarga besar yakni kanda Arfah T colleng atau yang biasa dikenal dengan nama kak Epo ..

tampak Arman bersama Ketua PW menikmati hidangan 
Bosnia anak kak Epo menyambut kami dengan hangat 
Makanan dan Minuman yang disajikan tuan rumah.

PW PII SUL-SEL
Di tengah teriknya udara kota makassar pada 17 agustus 2012 bertepatan dengan hari jumat di bulan ramdhan.. PW PII  Sul-sel tetap bersemangat mengikuti upacara Hut RI di halaman gubernuran provinsi Sulawesi selatan.
upacara di halaman gubernuran
walaupun diluar pagar tetapi tetap hikmat mengikuti upacara
Bersama Warga sekitar mengikuti upacara.

PW PII SUL-SEL
Buka puasa ini diadakan oleh keluarga besar PII Sulawesi selatan di rumah kanda Arismunandar di rumah jabatan rektor UNM Landak baru.
suasana buka puasa

Selain itu sambil menunggu  buka bersama , para hadirin mendengarkan tausiah yang di bawakan oleh salah satu KB (keluarga besar ) PII SUL-SEL  yakni kanda Nurkhalik. Dalam ceramahnya beliau menjelaskan "Hakikat ibadah puasa ialah sifatnya yang pribadi atau personal, bahkan merupakan rahasia (sirriyyah) antara seorang manusia dengan Tuhannya. Dan segi kerahasiaan itu merupakan letak seorang manusia dengan Tuhannya. Dan segi kerahasiaan itu merupakan letak dan sumber hikmahnya, yang kerahasiaan itu sendiri terkait erat dengan makna keikhlasan dan ketulusan bukan karena pengawasan sesama manusia yang lain, pengawasannya adalah pengawasan melekat dengan Tuhannya.

Selanjutnya beliau juga menyampaikan bahwa saya mengkhawatirkan  akan terjadinya gesekan-gesekan di masyarakat grass root yang kadang kurang pandai menyikapi apa itu perbedaan. Mereka yang berada di masyarakat bawah mudah untuk tersulut provokasi manakala ada perbedaan yang menyangkut organisasi atau kelompok yang mereka ikuti. Namun, syukur Alhamdulillah. Apa yang saya sempat saya cemaskan ini tidaklah terjadi.

 Dan berharap semua ormas Islam dapat memberikan mandat kepada pemerintah untuk mempersatukan perbedaan-perbedaan. Salah satunya perbedaan terkait penentuan awal Ramadan dan Hari Raya Islam. Perbedaan memang harus dihormati. Tetapi jauh lebih indah jika ormas Islam di negeri ini bersatu agar umat tidak bingung menentukan dalam beribadah. 
ketua KB kak mukhlis (kiri) bersama ketua pw pii sul-sel 


Setelah ceramah dan buka puasa bersama dilanjutkan dengan shalat magrib berjamaah ,dan menyantap masakan yang di sajikan tuan rumah.

Suasana penggalangan Dana 
Selesai Acara buka bersama di lanjutkan acara penggalangan dana untuk  kegiatan musyawarah wilayah KB PII SUL-SEL. Uniknya penggalangan dana ini menggunakan nama-nama ikan sebagai simbol besar sumbangan.
1. Cakalang = 1 juta ke atas 
2. Baronang = 500 ribu ke atas 
3. Katombo = 100 ribu ke atas
4. Mairo     = 50 ribu ke atas

Setelah penggalangan dana di lanjutkan dengan shalat Isya secara berjamaah. 

Add caption
suasana buka puasa tampak kanda Ramli mangerang (batik)
kanda muslih bersama ketua PW PII SUL-SEL 
tampak kehadiran kb wati
berdiskusi sejenak setelah buka puasa
KB dari Yogyakarta ikut hadir dan memperkenalkan diri
KB muda bersama ketua pw 
KB muda pw pii sul-sel 
Suasana Keakraban dalam buka puasa